Tertib kelima orang musafir ialah hendaklah ia berhati-hati bila bermusafir bersama-sama suatu kumpulan ramai (kafilah), janganlah sampai ia berjalan sendirian berjauhan dari mereka, agar tidak tersesat jalan, terutama sekali bila ia tertidur di waktu malam, hendaklah lebih berhati-hati.
Dan bila sampai waktu hendak tidur di malam hari, maka hendaklah kawan-kawan sepelayaran itu berganti-ganti berjaga malam.
Selain itu, sebaik-baiknya hendaklah ia membawa cermin, gunting, berus gigi dan sikat.
Janganlah hendaknya terlalu cerewet dalam bertaharah (bersuci), sebab orang-orang yang terdahulu hanya memadai dengan bertayamum saja, agar tidak memberatkan diri mereka untuk membawa air bersama.
Bila berwudhu’ pula mereka tidak memperdulikan sangat, kiranya air itu dari lopak-lopak atau sebagainya, selagi mereka tiada meyakini bahawa air itu najis.
Sayidina Umar Ibnul-Khattab sendiri pernah berwudhu’ dari sebuah bejana seorang Nasrani.
Klik untuk kembali ke tajuk: Tata-tertib orang musafir
Klik untuk kembali ke senarai tajuk-tajuk utama dalam “Kitab Tata-tertib Pelayaran (Musafir)”